27 December, 2012

Evolution of Fatherhood (Bahasa Indonesia)

2 comments
Ada mitos begini:
"Perempuan punya role gede dalam ngurus anak sedangkan peran pria lebih ke nyebar benih"

Not really lah.
Mungkin iya, di beberapa kelompok masyarakat terjadi demikian. Tapi banyak di kelompok masyarakat bahkan di berbagai kelompok spesies lain (khusunya mamalia), good fathers punya peran krusial. Dukungan finansial dan emosional memberi efek signifikan pada perkembangan anak. Peranan ayah sangatlah substansial.

Cross-cultural analysis menemukan bahwa pria yang hidup pada masyarakat hunter-gatherer (beberapa suku di Afrika) menunjukkan keterlibatan sebagai ayah yang paling tinggi daripada pria dari kelompok masyarakat lain. 


Hal ini terjadi karena pada kelompok masyarakat ini:
  1. perempuan cenderung kasih banyak asupan kalori ke anak, jadi si ibu butuh bantuan dalam ngurus anak 
  2. suami dan istri lebih banyak menghabiskan waktu bersama (cari makan, tidur bareng, makan bareng, dan lain-lain) 
  3. kebanyakan pernikahan bersifat monogami (bukan poligami, jadi anak-anak ga harus berbagi ayah) 
  4. pria lebih sedikit terlibat dalam perang, jadi lebih punya banyak waktu untuk bersosialisasi, khususnya fathering 
  5. pria tidak mengumpulkan banyak harta (when they do, mereka kemungkinan akan punya banyak istri dan terlibat perang untuk mempertahankan harta)
***

Laki-laki yang pede sama kemampuan parenting nya akan memberikan support lebih banyak ketimbang laki-laki yang ga pede sama kemampuan parenting-nya.

***


Fatherhood juga dipengaruhi sama hormon, ga motherhood aja. Studi menunjukkan bahwa laki-laki yang terlibat dalam ngurus anak akan mengalami penurunan kadar testosteron (hormon maskulinitas).

Laki-laki yang berinteraksi dengan anak-anak akan mengalami peningkatan kadar prolaktin di tubuhnya, hormon yang menstimulasi parental behaviour. Daaan, ayah dengan level prolaktin yang lebih tinggi, lebih responsif terhadap bayi. 

Laki-laki yang hidup secara intim dengan anak menjadi lebih siap secara biologis dan bersedia untuk ngurus anak, lebih siap menerima dan menjalankan peran seorang ayah.

Sumber tulisan: http://www.parentingscience.com/evolution-of-fatherhood.html 

Sumber gambar: http://9gag.com/gag/6021674http://www.petapixel.com/2012/09/25/funny-photos-of-the-worlds-best-father-with-his-adorable-daughter/

2 comments:

  1. with my very own eyes I see it Fan, when the father knows everything way better then the mother. because maybe NOT every woman born to be a mom. wht do you say?

    ReplyDelete
  2. Kalo kata salah satu teman cowok gw:

    Kadang ayah lebih mengerti daripada ibu. Bukannya ibunya ga pengertian. Tapi ibu itu kadang terlalu perhatian dan pake perasaan, jadi kebanyakan mikir, akhirnya ga bisa come up with actionable solution.

    Beda dengan ayah, dia bisa mengerti dan bisa langsung come up with a solution, karena trait pria nya.

    ReplyDelete